Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada Ida, penerima bantuan bedah rumah dari Kite Pontianak dan PMI. IST
Masih Ada 700 Rumah Kumuh di Pontianak Menanti Direnovasi
Mata Ida kabur. Tak jelas memandang Wali Kota Pontianak saat datang ke rumah, menyerahkan kunci usai rumahnya selesai direnovasi oleh teman-teman komunitas Kite Pontianak dan PMI. Kini rumahnya tak lagi reot. Kokoh dan tampak gagah. Bebas dari banjir saat air pasang melanda.
Mirza Ahmad Muin, Pontianak
DARI depan Gang Angket di Kecamatan Pontianak Timur, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berjalan kaki menuju rumah warga bernama Ida. Dia adalah salah satu warga yang mendapat bantuan bedah rumah dari komunitas Kite Pontianak dan PMI Kota Pontianak. Sebagai simbolis, kemarin pagi Edi menyerahkan langsung kunci rumah kepada Ida.
Kedatangan Wali Kota ke Gang Angket sontak membuat warga disana terkejut. Sebab dari informasinya, kegiatan itu akan dilaksanakan tepat pukul sembilan. Namun ternyata, Edi sudah hadir pada pukul delapan pagi.

Langkah kaki Edi tak lantas ke rumah yang sudah direnovasi itu. Di jalan yang dilaluinya, ia bercengkerama dengan warga setempat yang tengah asyik menikmati sarapan bubur. Warga pun girang. Edi juga sama. Saat bercengkerama, ia lantas memborong dagangan pelaku UMKM itu. Tak hanya satu tempat. Total ada tiga tempat yang dagangannya Edi borong. Bukan main senangnya para pedagang. Laris manis. “Saya minta bagikan kepada masyarakat. Yang mau makan silahkan,” ajak Edi.
Tak lama berbincang dengan penjajak kue dan makanan di Gang Angket. Edi pun menuju rumah Ida. Dari Gang Angket, letak rumahnya persis dibagian tengah sebelah kanan. Sesampainya Edi di sana. Ia langsung melihat kondisi rumah usai direnovasi.
Tampak depan, rumah sudah kokoh. Di cor gantung dengan kaki pondasi rumah yang kuat. Pastinya tak lagi masuk air ketika pasang laut menyapa.
Betapa senangnya Ida. Wali Kota Pontianak bertandang ke rumahnya. Bahkan sampai ke bagian dapur. Melihat detail tiap bagian bangunan yang sudah direnovasi itu.
“Di Pontianak dari sepuluh tahun lalu, kurang lebih ada 13 ribu rumah tak layak huni. Dari datanya sekarang, di Kota Pontianak paling tinggal tujuh ratusan rumah tidak layak huni,” ujar Edi.
Dalam upaya pengentasan rumah tidak layak huni, Pemerintah Kota Pontianak terkendala surat menyurat dari pemilik rumah. Kadang cukup banyak ditemukan persoalan tanah kepemilikan sehingga bedah rumah tak bisa dilakukan.
Dalam upaya pengentasan rumah tak layak huni. Pemkot juga terbantu dengan gerakan baik yang dilakukan oleh komunitas dan masyarakat. Seperti yang dilakukan Kite Pontianak dan PMI Pontianak ini, menurutnya sudah membantu program pemerintah.
Dengan semakin baiknya rumah-rumah masyarakat, dapat menekan terjadinya jurang kemiskinan. Sekarang sambung Edi, masih terdapat rumah tak layak huni. Namun kondisinya tak terlalu parah. Keberadaannya berada di Kecamatan Pontianak Utara, Pontianak Timur dan Pontianak Barat. “Belum lagi warga pendatang yang membuat rumah dilokasi yang nyempil. Ini tak baik sirkulasi udaranya. Lembab pula udaranya. Persoalan Pontianak kini lahannya terbatas,” ungkapnya.
Ida warga penerima bantuan bedah rumah dari Kite Pontianak dan PMI Pontianak merasa terbantu. Terlebih Wali Kota Pontianak datang langsung memberi kunci rumah barunya. Usai doa selamat dilantun. Tentunya banyak harapan yang terpanjat. Kehidupan makin baik serta diberikan kesehatan. Sebab keadaan matanya saat ini kurang baik. Sedikit kabur. Bahkan wajah Wali Kota saat datang ke rumahnya tak bisa ia lihat dengan jelas.

Komentar Terbaru